Kamis, 18 September 2025

Pemdes Sindangmukti Klaripikasi Polemik Ambulans Dalam Rapat Minggon Desa


Karawang|| Kabar Negri -Pemerintah Desa Sindangmukti menggelar acara minggon desa pada Rabu, 17 September 2025. Pertemuan ini menjadi ajang klarifikasi terbuka terkait polemik mobil ambulans desa yang belakangan ramai diperbincangkan, khususnya di media sosial. 


Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh masyarakat serta Camat Kutawaluya, sebagai bentuk komitmen transparansi pemerintah desa terhadap warganya.


Kepala Desa Sindangmukti menyampaikan bahwa sejak awal masa jabatannya, ambulans desa memang tersedia. Namun, kondisinya sering mengalami kerusakan berat sehingga membutuhkan biaya perawatan tinggi.


“Alhamdulillah, mobil ambulans memang ada sejak saya menjabat. Tapi kondisinya sering rusak. Setelah disurvei oleh bagian aset Pemda, mobil itu dinyatakan tidak layak pakai, sehingga pada Februari 2025 kami kembalikan,” jelasnya.


Ia mengakui bahwa sejak pengembalian ambulans tersebut, Desa Sindangmukti tidak lagi memiliki kendaraan operasional. Meski demikian, pelayanan kesehatan kepada warga tetap diusahakan berjalan semaksimal mungkin.


“Kami sudah instruksikan kepada PSM dan aparat desa untuk tetap sigap. Jika ada warga sakit dan butuh pertolongan cepat, tetap harus difasilitasi. Jangan sampai pelayanan berhenti hanya karena tidak ada ambulans,” tegasnya.


Dalam sesi dialog terbuka, seorang warga yang sebelumnya disebut sebagai penggerak isu di media sosial, memberikan penjelasan. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengklaim sebagai perwakilan Karang Taruna, melainkan hanya menyuarakan keresahan masyarakat.


“Saya tidak sedang membuat cerita. Apa yang saya sampaikan murni adalah aspirasi warga. Saya merasa sedih jika ada warga desa yang harus dibawa ke rumah sakit memakai ambulans dari desa lain,” ujarnya.


Ia juga menambahkan bahwa kebutuhan akan ambulans sudah pernah diusulkan dalam forum desa sebelumnya.


“Ambulans itu kebutuhan mendesak, ini menyangkut nyawa. Dulu saat saya masih aktif di Karang Taruna, usulan ini pernah disampaikan lewat forum. Saya hanya ingin pemerintah desa lebih peduli dan terbuka pada warga,” tegasnya lagi.


Ia menyambut baik forum klarifikasi ini sebagai langkah positif demi menjaga keharmonisan desa. Menurutnya, ke depan masyarakat harus lebih dilibatkan dalam forum-forum musyawarah desa seperti musdus maupun musdes.


“Saya hadir di sini karena peduli. Harapan saya, jika ada musyawarah desa, masyarakat benar-benar dilibatkan. Supaya tak muncul anggapan bahwa kebijakan desa mengabaikan suara warga,” ujarnya menambahkan.


Menanggapi beragam opini di media sosial, Kepala Desa Sindangmukti membantah kabar yang menyebut dirinya tidak berniat menyediakan ambulans bagi desa.


“Itu tidak benar. Saya tidak pernah didatangi oleh Karang Taruna membahas soal ambulans. Jangan mudah terpancing oleh kabar yang belum tentu faktanya,” ungkapnya.


Ia menjelaskan bahwa pihak desa telah secara resmi mengajukan usulan pengadaan ambulans baru dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pada Agustus 2025 lalu.


“Usulan pengadaan ambulans sudah kami masukkan dalam Musrenbang Desa dan menjadi salah satu prioritas untuk tahun anggaran 2026. Tinggal menunggu proses dari Pemda,” jelasnya.


Acara minggon desa tersebut ditutup dengan kesepakatan bersama antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan warga untuk mencari solusi terbaik terkait pelayanan kesehatan. 


Semua pihak berharap, perbedaan pandangan tidak menjadi sumber perpecahan, melainkan bahan evaluasi untuk membangun Desa Sindangmukti yang lebih baik.


(Red)


Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.