Karawang || KabarNegri.id- Gerakan Nasional Pangan Murah (GNPM) di Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang laksana terganjal harga MinyaKita yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). Hal ini menjadi sorotan warga yang hendak belanja urung, terlebih kalangan kaum perempuan utamanya emak-emak.
“Mahal bener harganya. Masa di atas harga warung. Kalau Harga beras lebih murah dari warung,” kata salah sorang emak-emak usia 50 tahunan, bernama Euis yang mengaku kepada bahwa ia tak jadi membeli MinyaKita, di lokasi GNPM Rawamerta, pada Sabtu akhir pekan lalu.
Ungkapan Euis tersebut dibenarkan beberapa emak-emak yang lain, di antaranya Siti (37) warga Desa Pasirkaliki.
Awak media ini pun kemudian mengecek harga jual MinyaKita di sebuah mobil stand yang memajang komoditas minyak dan gula. Penjaga dagangan ini menyebut, untuk MinyaKita bersumsidi kemasan botol, ukuran 1 liter, harganya mencapai Rp18.500.
Pada saat ditanya mengapa mahal, penjaga di mobil stand mengatakan, ketentuan harga jual ini yang menetapkan bukan dirinya. “Ini minyak kemasan premium. Harganya yang menetapkan bos saya. Di sini saya hanya menjual dengan harga seperti yang ditetapkan bos,” kilahnya.
Menurut Menteri Pergagangan dalam siaran zoom daring yang ditayangkan di lokasi GNPM Kecamatan Rawamerta, diketahui bahwa HET MinyaKita kemasan premum (boto), Rp15.700 per liter, atau sesuai dengan Permendag Nomor 18 Tahun 2024. Akan tetapi, pada stand mobil penyedia minyak goreng bersubsidi tersebut, kemasan kedapatan dijual dengan harga lebih tinggi; Ada selisih mencapai Rp2.800.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Drs Rohman, M.Si., mengatakan bahwa dari dinasnya hanya menjual beras medium saja yang telah disiapkan Bulog Divre Karawang.
“Untuk harga beras medium, dengan bobot lima kilogram per karung, harganya Rp55.000,” kata dia di lokasi GNPM.
“Untuk minyak dan gula yang menjual di pasar Gerakan Nasional Pangan Murah ini, adalah dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Jadi bukan dari Dinas PKP. Saya juga belum menanyakan harganya, jadi belum tau,” jelas Rohman.
(Aki red)