Karawang || Kabar Negri - Proyek Jalan Usaha Tani ( JUT ) yang dilaksanakan oleh CV.KKB dari Karawang atas Penujukan Langsung ( PL) dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Kabupaten Karawang dengan Nilai Kontrak sebesar Rp 179.514.178,00 , pada papan Informasi proyek terpasang tidak tercantum volume Pekerjaan terkesan tidak Transparan pada publik .
Proyek tersebut, pada pekerjaan badan jalan atau LPB tidak ada pemadatan, dan gelar cor gunakan B nol tebal cor beton kira kira 7 cm sampai 8 cm sedangkan dalam RAB tebal cor beton sesuai perencanaan dari Konsultan tebal 15 cm di duga proyek JUT di Desa Cinta Asih Kecamatan Pangkalan tak sesuai RAB.
Menurut Kepala UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan Pangkalan H Oman kepada Wartawan mengatakan" memang benar di kecamatan Pangkalan proyek Inprastuktur pertanian ada dua titik yaitu Proyek JUT di Desa Cinta Asih dan Proyek Turap Saluran Tersier di Kampung Cibereum Desa Jatilaksana Kecamatan Pangkalan ,proyek tersebut awalnya usulan dari warga petani atas musrembang Desa ujar" H Oman saat dikonfirmasi di kantor UPTD Pengelolaan Pertanian Jum,at ( 19/12,2025)
Lanjut Oman, waktu mengusulkan Proyek JUT di Desa Cinta Asih PPL dan konsultan yang di tunjuk Dinas PKP ke lokasi, namun setelah dikerjakan kontraktor atau pelaksana tidak ada kabar dan tidak memberitahu ke UPTD lagi saya hanya sebagai penerima manfaat saja , yah pekerjaan sesuai RAB pun kontraktor pasti untung , saya berharap pekerjaan JUT itu harus sesuai RAB jangan hanya asal jadi saja" pungkas H. Oman .
Menurut Ketua DPD Jajaran Wartawan Indonesia (JWI) Kabupaten Karawang mengatakan, proyek Jalan Usaha Tani (JUT) pada Program Ketahanan Pangan, saya saat monitor proyek tersebut sangat Menyangyangkan pelaksanaan pekerjaan nya hanya asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi teknis, badan jalan tidak ada pemadatan, dan terkesan B Nol papan Bekisting di tanam tidak terpasang di atas Lapisan atas ( LPA ) pada badan jalan"katanya
"Kami berharap konsultan teknis yang di tunjuk Dinas terkait harus betul betul dalam pengawas pekerjaan yang di biayai dari Uang Negara ujar" Hamid Hermawan
Liputan (**)